Total PENGUNJUNG Jurnal ini sampai sekarang

Selasa, 27 Maret 2012

Aplikasi Teori Perilaku yang Direncanakan untuk Memprediksi Niat Beli Konsumen: Studi Empiris pada Produk Hijau

oleh : Rika & Sabrina Oktoria Sihombing

(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)

ABSTRACT
Environmentally friendly behavior among consumers has increased. This condition prompted many companies to implement green marketing strategies. A broad market opportunity makes many companies become more frequent dealt with marketing strategies rather consumer behavior. Without in-depth understanding of consumer behavior for this product category, it is difficult to devise effective marketing strategies. The importance of understanding consumer behavior can be studied through Theory of Planned Behavior (TPB). The purpose of this study was using the Theory of Planned Behavior (TPB) to examine the effects of consumer values and past experiences on consumer purchase intention of green personal care products, this study aims to consider further the moderating effect of perceived behavioral control on the attitude-intention relationship. This study replicates previous research model developed by Kim and Chung (2011).
Data was collected by distributing questionnaires to the respondents by applying purposive sampling technique. Respondents in this study were females at ages 18 years or older ever use The Body Shop body lotion. The data then were analyzed using Multiple Regression analysis and Hierarchical Multiple Regression Analysis to draw conclusions.
This study also provides theoretical and practical implications as well as suggestions for further research.
Key words: consumer behaviour, theory of planned behavior, attitude, purchase intention, hierarchical multiple regression analysis, and green product

Pendahuluan
Kesadaran konsumen Indonesia terhadap lingkungan semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Catalyze Communications (2010). Catalyze Communications merupakan lembaga konsultasi bisnis di Indonesia dan Asia Pasifik yang berorientasi pada lingkungan. Hasil survei dari Catalyze Communications menyatakan bahwa konsumen Indonesia kini mulai mempertimbangkan dampak produk yang mereka beli dan tanggung jawab produsen terhadap lingkungan.
Meningkatnya perilaku konsumen terhadap lingkungan mendorong banyak perusahaan menerapkan strategi pemasaran hijau (Catalyze Communications, 2011). Pemasaran hijau merupakan upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang ramah lingkungan kepada konsumen targetnya (Grewal dan Levy, 2010). Konsep ini kini sudah menjadi tuntutan bisnis di masa sekarang. Banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep pemasaran hijau dalam proses bisnisnya. Implementasinya, bisa dalam bentuk produk yang ramah lingkungan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, maupun dalam proses produksi yang ramah lingkungan. Tingkat persaingan perusahaan dengan konsep pemasaran hijau pun semakin tinggi. Melihat kesempatan dan pasar yang semakin luas membuat para produsen semakin gencar mengembangkan strategi pemasaran. Padahal, tanpa pemahaman yang mendalam mengenai perilaku konsumen, akan . . . .. . . . . (baca_selengkapnya )

Selasa, 13 Maret 2012

The Effect of Customer Satisfaction on Behavioral Intentions

A Study on Consumer Behavior of Car Insurance Consumers in Melbourne, Australia
Oleh : Wahyuningsih & Djayani Nurdin
(Publikasi pada : Integritas - Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 3 No. 1. April - Juli 2010)

Abstract
It has often been argued that customer satisfaction can contribute significantly to a company’s
success in a variety of ways. This research aims to investigate the effect of customer satisfaction on behavioural intentions. Two determinants of behavioral intentions examined in this study namely repurchase intentions and positive word-of-mouth communication. The model has been tested using surveyed data from 546 car insurance consumers in Melbourne, Australia. The empirical results of this study show that the higher the level of satisfaction, the higher the consumer’s intentions to repurchase and inform positive information about the purchased product and company to other people. This means that the more satisfied the consumers the more likely they are to repurchase car insurance from the same company and more likely to do positive word-of-mouth communication. Thus, behavioral intentions expressed by consumers depend on their levels of satisfaction. Hence, the company might maintain their existing customers and attract new consumers to achieve better financial performance.
Discussion and managerial implications are provided based on research results.

Keywords: customer satisfaction, behavioral intentions, repurchase intentions, word of
mouth communication

Abstrak
Banyak kalangan berargumen bahwa kepuasan pelanggan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan berbagai cara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kepuasan pelanggan terhadap intensi dalam berperilaku di kemudian hari. Dua determinan dari intensi berperilaku yang dikaji dalam penelitian ini adalah intensi untuk melakukan pembelian ulang dan komunikasi dari mulut ke mulut (getok tular). Model studi ini telah diuji menggunakan data survei dari 546 pelanggan asuransi mobil di Melbourne, Australia. Hasil empiris dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen, maka semakin tinggi juga keinginannya untuk melakukan pembelian ulang dan menginformasikan hal-hal yang positif kepada orang lain. Hal ini berarti bahwa semakin puas seorang konsumen, maka ia akan cenderung untuk melanjutkan membeli produk asuransi dari perusahaan yang sama dan melakukan getok tular yang positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa intensi konsumen dalam berperilaku di kemudian hari akan sangat tergantung dari tingkat kepuasannya. Dengan demikian, perusahaan akan dapat menjaga pelanggan yang sudah ada saat ini dan dapat menarik konsumen baru untuk mencapai kinerja keuangan yang lebih baik. Pembahasan dan rekomendasi untuk para manajer akan diuraikan berdasarkan hasil penelitian.

Keywords: customer satisfaction, behavioral intentions, repurchase intentions, word of
mouth communication


There have been extensive researches in customer satisfaction for many years. Customer satisfaction has been considered by companies as a key strategic to company’s success, long-term competitiveness (Law, Hui, and Zhao, 2004; Woodruff and Gardial, 1996) and a central construct in marketing research (Luo and Homburg, 2007). This increasing concern has mainly been due to intense competition, particularly in service industries, and the current focus on the relationship between consumers and organizations, which is the core of relational marketing approach (Bodet, 2008).
Many companies spend as much as half of their research budget on measuring customer satisfaction (Wilson, 2002), since customer satisfaction studies provides several advantages for companies. A satisfied consumer is more likely to stay with the same company (Turk and Avcilar, 2009; Anderson and Fornell, 1994) and involve in a positive word-of-mouth communication (Jones and Suh, 2000). In line with these premises, this study examines the relationship between customer satisfaction and two behavioral intentions: repurchase intention and intention to do word-of mouth communication . . . . .(baca_selengkapnya)

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke :kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id

Butuh Artikel lainnya?, click di :